Sabtu, 24 Juli 2010

Makalah Pemikiran Pendidikan Islam

BAB I

A.Pendahuluan
Di era kontemporer dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam untuk mengikuti perkembangan dan perubahan, fenomena yang kita selesaikan adanya transformasi pendidikan Islam mulai dari zaman orde lama, orde baru zaman reformasi bahkan pendidikan di masa depan. Sangat di perlukan paradigma Islam untuk melanjutkan, memelihara, melestarikan pendidikan Islam.
Pelaksanaan pendidikan Islam di sekolah umum dan sekolah agama atau dipesantren jauh berbeda. Pendidikan agama Islam di sekolah umum waktunya 2 dan 4 jam pelajaran setiap minggu dalam segi prakteknya kurang, wajar kalau kalau ada kenakalan remaja, kurang etika, kurang unggah-ungguh/ jawa tata karma, bahkan lebih dari itu.nah inilah sangat di perlukan pendidikan yang professional. Di era reformasi sesuai dengan ”UU No 22 tahun 2003 posisi dan eksistensi pendidikan agama berada di grade pertama”1). Ini jelas menunjuk kesinambungan dan sekaligus perubahan yang sangat menjanjikan pendidikan agama Islam di masa depan. Lebih gembira lagi munculnya harapan baru bagi masukan pendidikan Islam di sahkan PP No 20 tahun 2005 dan PP No 55 tahun 2005. Keluar PP tersebut menjadi acuan untuk mempersiapkan generasi mendolog. Di era reformasi ini perlu persiapan yang matang tentang pendidikan Islam yang berkualitas dan bermutu.
Operasional penyelenggaraan pendidikan ajaran baru Islam seperti pesantren, madrasah, diniyah TPA/TPQ dan majelis ta’lim di akui. Ada beberapa pengaruh yang mempengaruhi mempercepat perubahan social di masyarakat, mengakui penemuan tekhnologi baru, wawasan baru, atau perubahan. Struktur satuan sosial. Isu-isu akhir ini perubahan Iptek sangat mempengaruhi jiwa perkembangan remaja/ anak, kali ini harus ada benteng yang kuat yaitu iman, satu-satunya praktek aktual adalah di pondok pesantren yang pegang peran utama adalah Kyai. Kyai merupakan power memiliki charisma, memiliki ilmu tinggi yang digenai masyarakat
Bila menata kehidupan pendidikan Islam masa depan harus berorientasi pada syariah tumbuhnya islam di Indonesia melalui pondok pesantren yang di pimpin seorang kyai, yang disegani masyarakat, memiliki kharisma pada semua santri, yang sangat tunduk dan patuh, sehingga out put dari pondok pesantren banyak yang jadi tokoh di masyarakat.
Paradigma pemikiran Islam yang ada di lembaga Islam sangat berpengaruh di era formasi masa depan memberi fondasiyang kuat sebagai acuan perkembangan Islam masa depan. Penulis mengambil studi pemikiran islam yang di pimpin oleh H. Hasyim Asy’aridi Tebuireng.

B.Biografi
KH. Khasyim Asy’ari putra K. Asy’ari, beliau dilahirkan hari selsa kliwon, pada tanggal 24 dzulqoidah 1287 Hijriyah. Bertepatan pada tanggal 14 Februari 1871 Masehi di pondok K. Utsman di Nggedang sebuah desa sebelah utara kota Jombang. Pondok Nggedang adalah satu-satunya pondok di masa itu yang boleh di banggakan dan di bawha pimpinan K. Utsman kakek Hadratus Syekh Khasyim Asy’ari yang akhirnya lebih terkenal dengan kyai Tebuireng.
Sedang nama Tebuireng pada mulanya bernama Kebo ireng. Selama 5 tahun KH. Khasyim Asy’ari di sisi dua orang neneknya yang mencintainya, dan beliaupun cerita pula kepadanya. Dalam usia 6 tahun di ajak pindah oleh kedua orang tuanya kedesa keras. Sebelah selatan kota Jombang atau tepatnya sebelah Barat tebuireng pada tahun 1293 hijriyah atau 1876 masehi.
Pada umur 13 tahun beliau ke pondok wonokoyo, Pelangitan, Trenggilis, kemudian dilanjutkan kepesantren Siwalan Sidoarjo pada usia 15 tahun, setelah 6 tahun dipesantren tersebut karena baik tingkah lakunya,kecerdasannya, otaknya dalam menerima pelajaran. Akhirnya beliau diambil menantu oleh kyai ya’kup, beliau ketika itu berusia 21 tahun. Sesuai dengan hasrat dan minat beliau menimba ilmu di tanah suci karena merasa beliau cukup belajar di jawa. Selama 7 tahun beliau berada di sisi Ka’batulloh. Sekembalinya pulang dari makkah beliau mengajarkan ilmunya. Kemudian beliau mendirikan pondok pesantren di desa Tebuireng. Desa tersebut terkenal kumuh dan tidak aman.
Banyak teman-teman beliau menyarankan dan menasehatinya agar jangan meneruskan cita-citanya karena lingkungannya tidak baik. Beliau jawab menyiarkan agsma islam ini artinya memperbaiki manusia.2) Jika manusia itu sudah baik lantas apa yang diperbaiki lagi. Berjkat artinya menghadapai kesukaran dan memberikan pengorbanan. Berkat keuletan dan kebijaksanaan Hadratus Syekh Hasyim Asyari, akhirnya masyrakat Tebuireng mengalami transformasi menjadi sebuah pola kaki depan baru, ajaran islam yang menjiwai secara dominan sehingga pada tanggal 26 Robi’ul Awal tahun 1899 M berdirilah pondok pesantren Tebuireng.

BAB II

A.Pemikiran Beliau di Pondok Pesantren Tebuireng
1.Masa Perintisan
a.Bertahun-tahun beliau menghadapai kesukaran tapi sesaatpun tidak pernah patah hati
b.Tidak pernah mencaci maki orang karena kesalahannya
c.Tidak ingin membangkitkan kebencian orang
d.Beliau ingin sesuai dengan kehidupannya yang mistik, mendekati masyrakat lingkungan yang tidak baik itu dengan cinta, membangkitkan cintanya, memberi penerangan-penerangan dengan penuh cinta kasih syang karena menurut keyakinannya cintanya itu dapat mgnubah sikap dan lakunya kearah jalan yang benar
e.Menurut beliau ajaran yang diterima oleh umat dengan kecintaan lebih member bekas dalam amal ibadahnya dari pada suatu pengajaran disampaikan berupa kritik, cercaan, dan caci maki.
f.Beliau berkeyakinan biarlah lambat asal selamat
g.Dengan berpedoman pada sunah Nabi lebih mengutamakan waaz dan irsyad dari pada senjata dan kekuatan.
h.Lebih mengutamakan dakwah yang bersifat cinta dari pada revolusi yang membabi buta
g.Pondok Tebuireng tidak beda dengan pondok-pondok yang lain tapi lama kelamaan menuju kepada kebaikan dan penyesuain zaman.

B.Masa Pertumbuhan dan Perkembangan Pondok Pesantren Tebuireng
1.Pertumbuhan
Pondok Pesantren Tebuireng berdiri tahun 1899-1916 M dalam hal PBM merupakan sitim sarongan, wetono (bandongan) dan musyawarah, belum mengenal sistem klasikal. Pada tahun 1916 M mengalami perubahan yaitu mengenal sitem madrasah, pelajaran agam belum mengenal pelajaran umum. Cita-cita Hadratus Syekh termasuk cita-cita yang tinggi dan lebih maju dibanding ulama-ulama lain semasanya.
Pembaharuan Pondok Pesantren Tebuireng dapat terwujud selama sepuluh tahun sejak berdirinya. K.H. Moh. Ilyas saudara yang dapat dipercaya untuk ikut mengembangkan Pesantren Tebuireng, menurut cita-cita K.H. M. Hasyim Asyari
2.Perkembangan PJ
a.Surat kabar, majalah-majalah dan kitab-kitab yang berisi pengetahuan umum yang tertulis dengan huruf latin dan dalam bahasa Indonesia mulai diperkenalkan kepada Santri Tebuireng
b.Pengajaran umum dimasalahkan dalam pengajaran madrasah yang disetujui oleh K.H. Hasyim Asyari.
c.Tahun 1919 sampai 1934 Tebuireng telah dibuka 7 kelas yang di bagi menjadi 2 tingkat. Persiapan untuk memasuki madrasah 5 tahun
d.Kurikulum tahun 1916 samapai 1919 terdiri pengathuan islam saja, tahun 1919 ditambah umum
e.Pada tahun 1947 Putra sulung Hadratus Syekh dari Wahid Hasyim menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Direktur Pesantren Tebuireng
f.Dari tahun 1949-1952 beliau ditunjuk sebagai Menteri Agama RI yang bias membuahkan 3 keputusan
- Mewajibkan pendidikan dan pengajian agama dalam lingkungan sekolah dan ilmu baik negeri maupun swasta
-Ia mendirikan sekolah guru dan Hakmi agama
-Mendirikan PGAN

Dan perkembangan selanjutnya dibawah pemimpin putra Hadratus terjadi perkembangan yang pesat.

BAB III
PERPADUAN

Pola pemikiran kemajuan pendidikan islam dari KH. Hasyim Asyari
1.Sebagai perintis pendidikan islam dan pendidikan umum di jawa
2.Menurut KH. Hayim Asyari bisa menerima gagasan kaum modernis untuk menghimbau umat islam kembali pada ajaran yang murni.3)
3.KH. Hasyim Asyari tidak bias menerima pemikiran yang meminta umat islam melepaskan diri dari system bermuadzat
4.Sebagai tokoh pendiri NU tahun 1926
5.Penulis, bahwa untuk mengangkat mutu pendidikan islam masa depan jangan meninggalkan pemikiran (tokoh) masa lalu sebagai acuan

BAB IV
KESIMPULAN

1.Perkembangan islam di Indonesia melalui beberapa orde
2.Tokoh pemikir perkembangan islam Hadratus Syekh KH. Hasyim Asyari telah meletakkan pondasi pendidikan islam yang tidak menerima madzhab
3.Pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asyari masih cocok diterapkan di masa kini dengan ditambah dengan IPTEK
4.Sampai sekarang Pondok Pesantren Tebuireng masih berkembang dilanjut oleh tokoh islam